Tuesday, November 22, 2016

#RENUNGAN 1 – PENGUSAHA


Seiring dengan apa yang kita hadapi, saya menyadari bahwa menjadi pribadi yang sukses terkadang diperlukan keberanian. Sukses pun memiliki banyak definisi, tergantung pada perspektif masing-masing. Namun pada saat ini saya pribadi melihat bahwa arti sukses yang sebenarnya tidak hanya sukses yang dimiliki oleh kita yang berusaha meraihnya, tetapi juga dapat membantu atau menginspirasi orang lain untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan. Sukses tidak hanya milik sendiri, tetapi juga orang lain yang kita tularkan semangatnya dalam meraih kesuksesan versi mereka masing-masing. Dalam hal ini, saya melihat bahwa adanya semangat yang ditularkan tersebut dapat kita katakan sebagai salah satu ikhtiar yang selalu saya upayakan dalam hidup. Hal ini dapat dilihat dari kesungguhan saya sebagai entrepreneur. Saat ini menjadi seorang entrepreneur tidak hanya sebagai status atau tanda sebagai seorang pemimpin semata, tapi perlu disadari bahwa menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha merupakan kesempatan kita untuk dapat berkontribusi dalam memajukan negeri ini, khususnya dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan. Kedua, dengan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha, kita telah membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan dimana hal ini akan berdampak pada kesejahteraan pekerja beserta keluarga dan hal lainnya. Dapat ditarik suatu pelajaran berharga dalam hal ini bahwa apa yang kita lakukan dapat berdampak besar bagi orang lain.



Semangat berwirausaha yang saya geluti ini pun menjadi terpacu dengan adanya teori yang mendukung. Teori tersebut dinyatakan oleh sosiolog dari Harvard Dr. David McClelland dalam bukunya “The Achieving Society” bahwa suatu negara bisa makmur apabila 2% dari jumlah penduduknya menjadi pengusaha. Melihat pada teori ini, kondisi Indonesia masih sangat jauh dari harapan dimana diperoleh data mengenai jumlah pengusaha di Indonesia yang hanya mencapai angka 0,18% atau baru hanya memiliki 400.000 pengusaha dari ratusan juta penduduk Indonesia. Hal ini sangat kontras jika dibandingkan dengan negara seperti Jepang dan Korea yang memiliki presentase banyaknya pengusaha yang sudah melebihi 5% serta Amerika yang menjadi negara paling banyak pengusaha di dunia yang mencapai angka 8%. Bukti lain akan peran pengusaha yang kuat terjadi pada negara Singapura, dimana peningkatan jumlah pengusaha pada tahun 2001 yang mencapai angka 2,2% menjadi 7,2% pada tahun 2007 membuat Singapura menjadi negara makmur. Tidak dapat disangkal kemajuan negara tersebut juga terjadi berkat peranan rakyat Singapura yang berkontribusi dalam kemajuan dunia wirausaha dan penyerapan tenaga kerja yang ada di negara tersebut.

Dengan adanya komparasi Indonesia yang masih jauh tertinggal dengan negara-negara lainnya baiknya menjadi cerminan bagi kita untuk dapat terus berupaya meningkatkan kinerj sebagai pengusaha untuk dapat terus sukses dan settled, kemudian tidak lupa juga untuk terus menyerap dan melatih sumber daya manusia demi Indonesia yang lebih baik. Perlu diingat bahwa dengan semakin banyak orang yang membentuk dirinya menjadi pengusaha yang tangguh dan cerdas dalam memaksilkan peluang, semakin banyak pengusaha yang lahir dan terlatih. Kontribusi inilah yang harus selalu dilakukan secara berkelanjutan sehingga Indonesia menjadi negara yang kaya akan kearifan lokal, semangat berkarya dan kekuatan yang bertumpu pada generasi muda yang produktif. Terlihat jelas bahwa kekuatan pengusaha dalam mengubah kondisi keuangan secara pribadi maupun negara memiliki dampak yang sangat besar. Karena itulah kita sebagai pengusaha sebaiknya terus mengembangkan diri dan orang lain agar selalu memiliki jiwa leadership dan entrepreneur yang besar. Jangan kenal lelah untuk belajar dan berkembang!

Barkah Hidayat
Calon Ketua Umum DPP APERSI 2016-2020
Info tentang Barkah Hidayat klik disini


Sosial Media : InstagramFacebook

APERSI ... Maju.....
Dengan Barkah....  Lebih Maju .....

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.